Minggu, 22 Februari 2015

Peta

Aku petakan padamu dini hari ini, sebab sayang padamu terlalu menjulang hingga ujungnya tampak tipis, kecil seperti ilalang.

Begini, aku menyayangimu. Urut, dari pagi ke siang, lalu pelesir ke dinginnya malam. Siklusnya sudah seperti itu sejak Desember tahun lalu.

Menyayangimu aku juga sudah sampai pada lelah, berhenti peduli, mulai lagi, tambah gila, hingga tak lagi merasakan apa-apa kecuali ingin melihatmu selalu baik-baik saja.

Di dalamnya, termasuk ketika kau tengah luluh karena rindumu padanya; pada wanita yang kau panggil cinta. Yang katamu, tak bisa kembali bersatu meski sakit hati adalah tebusannya.

Aku tak gembira. Jauh dari suka cita. Hilang aksara hingga yang sanggup aku katakan hanya, "Kamu harus tetap baik-baik saja."

Kekasih, sampaikan rindumu untuknya pada dadaku. Titipkan perihnya pada detak-detak yang bersumber dari sana. Dengungkan kegelisahanmu pada gendang telingaku. Luapkan sesakmu pada kedua telapak tanganku.

Karena,

aku ulangi,

"Kamu harus tetap baik-baik saja."

Fearutred from Kotak Nasi